Iri Dengan Hewan Bugil
Saya mendapat tiket gratis untuk mengikuti tur ke beberapa negara Eropa selama tiga bulan. Syaratnya, saya ditantang untuk ikut melintasi daerah ‘bugil’ yang terletak di perbatasan antara Jerman dan Swiss. Di sana terdapat trek hutan yang mempunyai aturan, bagi yang ingin melintas harus bugil alias berjalan tanpa pakaian. Menurut yang tertulis dalam peraturan tiket gratis tersebut, semua peserta undangan harus bersedia mengikuti hal ini.
Beberapa teman yang mendapat undangan serupa langsung mengontak saya. Mereka menanyakan kesediaan saya mengikuti tantangan ini. Wooow, jalan-jalan ke Eropa, semua biaya perjalanan dan all in ditanggung oleh panitia. Membayangkan asyiknya, sih, oke. Tetapi, tantangannya itu, lhooo. Badan emak-emak model saya harus bugil? Walah, yang melihat bisa meriang dan pingsan. Hahahahahaa.
Beberapa pagelaran manusia tanpa pakaian banyak digelar di pelbagai acara dan negara. Menurut saya, mungkin, manusia sekarang ngiler, melihat para hewan berkeliaran tanpa pakaian. Dalam dunia hewan, sepertinya asyik pergi kemana pun gundal-gandul, tidak menjadi masalah pada sesama hewan yang melihat.
Memang, jika bugil massal sepertinya kita tidak mungkin malu, ya? Bisa jadi karena hal ini dilakukan beramai-ramai. Tetapi, aduh, saya masih tidak kuat hahahaha, risih banget. Mengapa ada acara bugil segala, apakah manusia iri dengan hewan? Semua hewan bugil, tuh. Mana ada kambing atau kucing yang matanya melotot dan jadi nefsong melihat kambing atau kucing lain yang bugil melintas di depan hidungnya, hahahaha.
Saya ingat, beberapa waktu lalu, seorang teman yang tinggal di Australia mengirikan email curhat-nya. Dia menulis dengan tinta merah. Grrrrr, dia geram sekali dengan anak gadisnya yang ikut berbugil ria di Opera House Sydney. Teman yang di Belanda juga pernah mengalaminya. Tiga tahun yang lalu, dia mengirimkan foto anak mereka yang ikut konvoi bersepeda bugil keliling kota.
Dalam dunia hewan memang tidak ada nafsu birahi yang bergejolak ketika melihat lawan jenisnya telanjang bulat. Hahahaha, hanya manusia yang bisa semaput melihat lawan jenisnya tanpa busana, hahaha.
Otak Sendiri Ngeres, Orang Lain Disalahkan!
Suatu hari, saya pulang tepat jam selesai sholat juma’at. Eh, dari kejauhan, saya melihat kerumunan orang banyak dan macet sekali. Jalanan di depan masjid tidak bisa dilalui karena orang sangat banyak. Yang membuat saya bingung, selain banyak bapak-bapak yang masih lengkap bersarung karena baru jumatan, ada juga ibu-ibu berkerumun. Bahkan, dari balik kemudi, saya melihat sepertinya ibu-ibu tersebut sedang sewot, terbaca dari gerak bibirnya yang komat-kamit ramai. Hahahaaa.
Setelah cukup dekat, saya mencolek salah satu ibu tersebut. Karena kami bertetangga, saya bertanya sambil bercanda, “Apa aja sih, sampai jalanan dibuat macet begini?”. Eeehh, si ibu langsung nyerocos, “Tuh, liat, perempuan gila itu malah menari-nari di depan bapak-bapak. Dasar gila!”.
Mata saya pun mengikuti arah yang ditunjuk oleh si ibu. Wow, ternyata seorang gadis telanjang bulat sedang menari-nari dengan bebasnya. Ampuuunnn!! Kenapa dia yang disewotin oleh para ibu? Bukankah bapak-bapak yang seharusnya dimarahi? Mereka menikmati tontonan tubuh molek tanpa sehelai benang pun dengan senyum-senyum. Para istri yang sewot melihatnya.
Bagaimana dengan foto telanjang di bawah ini, apakah birahi ibu-ibu juga mendidih? Hahaaaa
Aneh, bukan? Jika birahi menjadi mendidih karena melihat tubuh bugil yang elok dan muda, eeeeh yang disalahkan objek yang dilihat. Bertanyalah ke dalam hati sendiri, kenapa si burung mendadak jadi tegang dan ngacung? Apa bukan pikiran dan hati sendiri yang kotor dan ngeres?
Saya mendapat tiket gratis untuk mengikuti tur ke beberapa negara Eropa selama tiga bulan. Syaratnya, saya ditantang untuk ikut melintasi daerah ‘bugil’ yang terletak di perbatasan antara Jerman dan Swiss. Di sana terdapat trek hutan yang mempunyai aturan, bagi yang ingin melintas harus bugil alias berjalan tanpa pakaian. Menurut yang tertulis dalam peraturan tiket gratis tersebut, semua peserta undangan harus bersedia mengikuti hal ini.
Beberapa teman yang mendapat undangan serupa langsung mengontak saya. Mereka menanyakan kesediaan saya mengikuti tantangan ini. Wooow, jalan-jalan ke Eropa, semua biaya perjalanan dan all in ditanggung oleh panitia. Membayangkan asyiknya, sih, oke. Tetapi, tantangannya itu, lhooo. Badan emak-emak model saya harus bugil? Walah, yang melihat bisa meriang dan pingsan. Hahahahahaa.
Beberapa pagelaran manusia tanpa pakaian banyak digelar di pelbagai acara dan negara. Menurut saya, mungkin, manusia sekarang ngiler, melihat para hewan berkeliaran tanpa pakaian. Dalam dunia hewan, sepertinya asyik pergi kemana pun gundal-gandul, tidak menjadi masalah pada sesama hewan yang melihat.
Memang, jika bugil massal sepertinya kita tidak mungkin malu, ya? Bisa jadi karena hal ini dilakukan beramai-ramai. Tetapi, aduh, saya masih tidak kuat hahahaha, risih banget. Mengapa ada acara bugil segala, apakah manusia iri dengan hewan? Semua hewan bugil, tuh. Mana ada kambing atau kucing yang matanya melotot dan jadi nefsong melihat kambing atau kucing lain yang bugil melintas di depan hidungnya, hahahaha.
Saya ingat, beberapa waktu lalu, seorang teman yang tinggal di Australia mengirikan email curhat-nya. Dia menulis dengan tinta merah. Grrrrr, dia geram sekali dengan anak gadisnya yang ikut berbugil ria di Opera House Sydney. Teman yang di Belanda juga pernah mengalaminya. Tiga tahun yang lalu, dia mengirimkan foto anak mereka yang ikut konvoi bersepeda bugil keliling kota.
Dalam dunia hewan memang tidak ada nafsu birahi yang bergejolak ketika melihat lawan jenisnya telanjang bulat. Hahahaha, hanya manusia yang bisa semaput melihat lawan jenisnya tanpa busana, hahaha.
Otak Sendiri Ngeres, Orang Lain Disalahkan!
Suatu hari, saya pulang tepat jam selesai sholat juma’at. Eh, dari kejauhan, saya melihat kerumunan orang banyak dan macet sekali. Jalanan di depan masjid tidak bisa dilalui karena orang sangat banyak. Yang membuat saya bingung, selain banyak bapak-bapak yang masih lengkap bersarung karena baru jumatan, ada juga ibu-ibu berkerumun. Bahkan, dari balik kemudi, saya melihat sepertinya ibu-ibu tersebut sedang sewot, terbaca dari gerak bibirnya yang komat-kamit ramai. Hahahaaa.
Setelah cukup dekat, saya mencolek salah satu ibu tersebut. Karena kami bertetangga, saya bertanya sambil bercanda, “Apa aja sih, sampai jalanan dibuat macet begini?”. Eeehh, si ibu langsung nyerocos, “Tuh, liat, perempuan gila itu malah menari-nari di depan bapak-bapak. Dasar gila!”.
Mata saya pun mengikuti arah yang ditunjuk oleh si ibu. Wow, ternyata seorang gadis telanjang bulat sedang menari-nari dengan bebasnya. Ampuuunnn!! Kenapa dia yang disewotin oleh para ibu? Bukankah bapak-bapak yang seharusnya dimarahi? Mereka menikmati tontonan tubuh molek tanpa sehelai benang pun dengan senyum-senyum. Para istri yang sewot melihatnya.
Bagaimana dengan foto telanjang di bawah ini, apakah birahi ibu-ibu juga mendidih? Hahaaaa
Aneh, bukan? Jika birahi menjadi mendidih karena melihat tubuh bugil yang elok dan muda, eeeeh yang disalahkan objek yang dilihat. Bertanyalah ke dalam hati sendiri, kenapa si burung mendadak jadi tegang dan ngacung? Apa bukan pikiran dan hati sendiri yang kotor dan ngeres?
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo