Tidur di Kasur Empuk Tak Baik untuk Punggung dan Pinggang
Banyak orang lebih memilih kasur empuk untuk tidur. Padahal kasur empuk justru memberi beban lebih dan membuat tulang belakang dan pinggang tak bisa beristirahat. Kasur yang keras lebih baik untuk punggung dan pinggang.
"Tulang belakang kan mengikuti bentuk kasur. Kalau kasurnya lunak ya tulang belakang mengikuti bentuk kasurnya, akhirnya kan nggak istirahat," ujar Dr. Muki Partono, SpOT, spesialis orthopedi dari RS Puri Indah, saat ditemui dalam acara Media Gathering RS Puri Indah di Hotel Ritz Carlton.
Menurut Dr Muki, tidur di lantai yang keras justru lebih baik untuk tulang belakang dan pinggang dibandingkan tidur di kasur empuk. Kondisi lantai atau kasur yang keras bisa menyangga tulang belakang sehingga bisa mengurangi nyeri pinggang dan punggung.
"Kasur yang membal itu justru tidak baik. Kalau orang dulu kan tidur cuma pakai dipan yang keras, orang Jepang juga, nah itu justru sehat dan bisa mengistirahatkan tulang belakang karena ada yang menyangga, serta meringankan orang yang punya nyeri pinggang," jelas Dr Muki.
Nyeri pinggang adalah kondisi umum yang dialami banyak orang dan biasanya dipicu aktivitas fisik seperti melakukan pekerjaan berat, jarang berolahraga, obesitas (kegemukan) dan gaya hidup yang tidak sehat.
Hampir 80 persen penduduk di seluruh dunia pernah mengalami nyeri pinggang. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2002 menunjukkan jumlah penderita nyeri pingga sebesar 18,37 persen dari seluruh pasien nyeri.
Tiga studi populasi di daerah pantai utara Jawa ditemukan insiden 8,2 persen pada pria dan 13,6 persen pada wanita. Di rumah sakit Jakarta, Yogyakarta dan Semarang insiden sekitar 5,4-5,8 persen dengan frekuensi terbanyak pada usia 45-65 tahun.
Dr Muki menjelaskan bahwa orang yang mengalami nyeri pinggang bisa disebabkan salah satunya karena tingginya tekanan pada daerah lumbal (bagian bawah punggung yang menyangga berat badan).
"Tak ada satupun aktivitas tubuh yang tidak membebani daerah lumbal, bahkan pada saat tidur," jelas Dr Muki.
Dijelaskan bahwa pada saat tidur telentang daerah lumbal menyangga beban tubuh sebesar 25 kg, sedangkan posisi tidur miring justru memberikan beban 3 kali lebih besar, yaitu 75 kg.
"Jadi tidur telentang adalah posisi tubuh yang paling ringan menyangga beban tubuh. Tapi kalau tidurnya di kasur empuk ya beban tetap berat, akhirnya tidak bisa mengistirahatkan lumbal. Posisi yang paling rileks lagi dengan menaruh bantal di bawah betis saat tidur," jelas Dr Muki.
Banyak orang lebih memilih kasur empuk untuk tidur. Padahal kasur empuk justru memberi beban lebih dan membuat tulang belakang dan pinggang tak bisa beristirahat. Kasur yang keras lebih baik untuk punggung dan pinggang.
"Tulang belakang kan mengikuti bentuk kasur. Kalau kasurnya lunak ya tulang belakang mengikuti bentuk kasurnya, akhirnya kan nggak istirahat," ujar Dr. Muki Partono, SpOT, spesialis orthopedi dari RS Puri Indah, saat ditemui dalam acara Media Gathering RS Puri Indah di Hotel Ritz Carlton.
Menurut Dr Muki, tidur di lantai yang keras justru lebih baik untuk tulang belakang dan pinggang dibandingkan tidur di kasur empuk. Kondisi lantai atau kasur yang keras bisa menyangga tulang belakang sehingga bisa mengurangi nyeri pinggang dan punggung.
"Kasur yang membal itu justru tidak baik. Kalau orang dulu kan tidur cuma pakai dipan yang keras, orang Jepang juga, nah itu justru sehat dan bisa mengistirahatkan tulang belakang karena ada yang menyangga, serta meringankan orang yang punya nyeri pinggang," jelas Dr Muki.
Nyeri pinggang adalah kondisi umum yang dialami banyak orang dan biasanya dipicu aktivitas fisik seperti melakukan pekerjaan berat, jarang berolahraga, obesitas (kegemukan) dan gaya hidup yang tidak sehat.
Hampir 80 persen penduduk di seluruh dunia pernah mengalami nyeri pinggang. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2002 menunjukkan jumlah penderita nyeri pingga sebesar 18,37 persen dari seluruh pasien nyeri.
Tiga studi populasi di daerah pantai utara Jawa ditemukan insiden 8,2 persen pada pria dan 13,6 persen pada wanita. Di rumah sakit Jakarta, Yogyakarta dan Semarang insiden sekitar 5,4-5,8 persen dengan frekuensi terbanyak pada usia 45-65 tahun.
Dr Muki menjelaskan bahwa orang yang mengalami nyeri pinggang bisa disebabkan salah satunya karena tingginya tekanan pada daerah lumbal (bagian bawah punggung yang menyangga berat badan).
"Tak ada satupun aktivitas tubuh yang tidak membebani daerah lumbal, bahkan pada saat tidur," jelas Dr Muki.
Dijelaskan bahwa pada saat tidur telentang daerah lumbal menyangga beban tubuh sebesar 25 kg, sedangkan posisi tidur miring justru memberikan beban 3 kali lebih besar, yaitu 75 kg.
"Jadi tidur telentang adalah posisi tubuh yang paling ringan menyangga beban tubuh. Tapi kalau tidurnya di kasur empuk ya beban tetap berat, akhirnya tidak bisa mengistirahatkan lumbal. Posisi yang paling rileks lagi dengan menaruh bantal di bawah betis saat tidur," jelas Dr Muki.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo