Sejak zaman dahulu, alkohol telah diyakini sebagai afrodisiak. Bahkan tahun 405 SM, pujangga Euripides pernah menulis bahwa jika anggur habis, cinta pun turut padam. Dan setiap kenikmatan dalam kehidupan juga akan ikut berakhir.
Sebagian di antara kita kini pun yakin bahwa alkohol ampuh untuk memicu dan meningkatkan kenikmatan seks. Namun, tentang efek zat yang tetap kontroversial ini, sebuah survei pernah dilakukan terhadap 20.000 orang. Hasilnya, sekitar dua per tiga wanita dan hampir setengah pria yakin alkohol dapat meningkatkan kenikmatan seksnya. Tapi apakah alkohol sungguh-sungguh afrodisiak? Berbagai survei tidak mendukung anggapan ini, meskipun keyakinan orang mengatakan ya.
Misalnya, anggapan bahwa alkohol hanya menurunkan hasrat seks pria tidaklah benar. Wanita juga mengalami efek negatifnya. Alkohol akan merintangi aliran darah ke alat kelamin pria maupun wanita. Menurut peneliti, alkohol merusak fungsi sistem saraf tepi, seperti ujung-ujung saraf penis, klitoris, dan vagina. Biasanya, semua saraf ini berfungsi untuk memungkinkan arteri organ-organ seks meregang, sehingga darah dan perasaan seks mengalir. Jadi, pria maupun wanita sama-sama dirugikan.
Anggapan bahwa perlu lima gelas alkohol atau lebih agar hasrat seksual dapat dimatikan juga tidak benar. Menurut pengamatan terhadap pria dan wanita, keadaan mabuk sedikit pun akan langsung merusak hasrat seksual sejak detik pertama. Menurut studi tersebut, setelah minum dua hingga tiga gelas, kinerja penis pria mulai berkurang. Sedangkan untuk wanita, dengan satu hingga dua gelas saja, volume darah ke organ seks akan mulai berkurang, dan orgasme akan terjadi lebih lambat.
Sementara itu, bukti lain mengatakan bahwa kebiasaan minum berlebihan dalam jangka panjang akan merusak kesuburan pria maupun wanita. Bahkan, minum dengan takaran sedang pun dapat merusak kesuburan wanita. Bagi pria, konsumsi alkohol berlebihan ini dapat mengakibatkan impotensi, kerusakan sperma, turunnya kadar testosteron, dan turunnya motilitas sperma.
Bagi wanita, minum alkohol berlebihan dapat mengganggu fungsi seks, menstruasi, dan kadang-kadang kemampuan untuk melahirkan. Menurut studi, tiga gelas per hari selama tiga minggu akan mengganggu menstruasi. Sedangkan wanita yang meminum satu gelas per hari mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menderita endometriosis, suatu penyakit yang juga langsung mempengaruhi kesuburan.
Mungkin ide tentang minum alkohol itu malah lebih menggairahkan daripada minumnya sendiri. Keyakinan akan kemampuan afrodisiak alkohol mungkin lebih penting ketimbang kemampuan zat itu sendiri. Soalnya, dalam berbagai studi, para pria yang merasa telah mengkonsumsi alkohol, padahal sebenarnya tidak, akan tampak lebih bergairah daripada mereka yang tidak tahu bahwa mereka telah mengkonsumsi alkohol.
Jika Anda yakin bahwa alkohol mampu meningkatkan gairah seksual, barangkali itulah yang akan mempengaruhi perasaan dan tindakan Anda. Namun perlu diingat, alkohol jelas-jelas adalah jenis zat adiktif. Penggunaan berlebihan dapat memberi efek negatif terhadap kesehatan fisik, sosial, spiritual maupun mental, bahkan seks. Anda sendiri tentu kenal dengan takaran anda.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo