Etika Saat Keluar dari Pekerjaan
Menurut survei yang dilakukan jasa asuransi MetLife, lebih dari 36% karyawan merencanakan berhenti dari pekerjaannya pada 2011. Banyak alasan yang membuat seseorang ingin resign, entah karena ketidakcocokan dengan perubahan manajemen perusahaan, konflik dengan atasan dan rekan kerja atau sudah menemukan tempat kerja yang lebih baik.
Apapun alasannya, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan saat orang ingin keluar dari pekerjaan. Hal ini untuk menghindari konflik di kemudian hari, menjaga hubungan baik antara mantan atasan dan rekan kerja, juga untuk meninggalkan catatan positif dalam resume pengalaman kerja.
Apa saja yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan saat akan berhenti dari pekerjaan? Ini tipsnya, seperti dikutip dari Forbes dan Quintcareers.
1. Jangan Mendadak
Idealnya, pengajuan surat resign dilakukan minimal dua atau empat minggu sebelum tanggal keluar. Namun ada baiknya Anda mulai membicarakan rencana resign secara lisan kepada atasan lebih awal, untuk berjaga-jaga jika ada pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan hanya dalam tempo satu bulan. Rentang waktu tersebut juga diperlukan bagi perusahaan untuk mencari pengganti posisi Anda, dan mungkin tenaga Anda masih dibutuhkan untuk memberi pengarahan kepada karyawan baru.
2. Exit Interview
Beberapa perusahaan ada yang menerapkan exit interview, yaitu wawancara dengan bagian SDM, di mana Anda bisa menjelaskan alasan berhenti dari pekerjaan. Berhati-hatilah saat menjawab pertanyaan dan tetap bersikap profesional. Biasanya, SDM ingin tahu alasan sebenarnya Anda resign. Meskipun alasannya karena hal yang kurang menyenangkan, tetap jaga omongan Anda yang negatif dan terkesan meremehkan seminimal mungkin. Daripada curhat soal keburukan perusahaan, lebih baik berikan saran dan pendapat yang bisa memicu perusahaan berkembang lebih baik lagi.
3. Jangan Disebarluaskan
Cukup beritahukan rencana resign Anda kepada orang-orang yang berkepetingan, seperti atasan atau rekan kerja di satu divisi. Membeberkan rencana resign kepada seisi kantor hanya akan menimbulkan kehebohan dan prasangka negatif, apalagi jika jabatan Anda cukup tinggi dan berpengaruh di perusahaan. Anda boleh memberitahu berita tersebut kepada seluruh karyawan kantor setelah tiba waktunya resign. Bisa dilakukan dengan mengirim surat perpisahan lewat email atau bersalaman jika memungkinkan.
4. Negosiasi
Bagi karyawan lama atau dengan masa kerja tertentu, biasanya akan mendapatkan pesangon. Bicarakan hal tersebut kepada staf SDM (sumber daya manusia) untuk mengetahui apakah Anda akan mendapat sejumlah kompensasi.
5. Tawarkan Bantuan
Anda bisa merekomendasikan orang untuk menggantikan Anda dan pastikan dia berkompeten untuk itu. Jika masih ada tenggang waktu, Anda pun bisa menawarkan diri untuk memberi pengarahan soal tugas-tugas apa yang akan dia lakukan setelah Anda keluar dari perusahaan.
6. Siapkan Dokumen Penting yang Berkaitan dengan Pekerjaan
Jangan membuat rekan kerja bingung dan repot mencari data-data yang sebelumnya jadi tanggung jawab Anda. Siapkan semua dokumen dan tugas kantor yang pernah Anda tangani dan jelaskan bagaimana pengerjaannya. Misalnya saja untuk profesi marketing, serahkan kartu nama klien atau rekan bisnis yang pernah bekerja sama dengan Anda kepada rekan kantor. Jika ada kesepakatan kerja sama yang masih dalam proses negosiasi, jelaskan secara mendetail apa yang telah dan akan menjadi kesepakatan antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan klien.
7. Tetap Tunjukkan Performa Kerja yang Maksimal
Jangan karena masa kerja akan berakhir, lantas Anda jadi malas-malasan bekerja. Justru gunakan momen ini untuk menunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang berdedikasi penuh pada pekerjaan, bahkan di minggu-minggu terakhir bekerja di perusahaan yang sekarang. Tetap menunjukkan performa kerja yang maksimal akan membuat Anda lebih dihargai dan menambah daftar positif dalam penilaian kerja Anda. Ingat, apapun masalah yang membuat Anda hengkang dari pekerjaan, usahakan mengundurkan diri dengan cara yang berkelas.
8. Simpan Nomor Kontak Rekan Kerja
Di hari terakhir Anda bekerja, pastikan Anda memiliki nomor kontak beberapa karyawan dan rekan kerja yang sekiranya bisa menjadi networking. Hal ini diperlukan untuk tetap menjaga hubungan baik dan meluaskan jaringan karir serta bisnis Anda. Jangan lupa untuk berterima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah mereka berikan selama Anda bekerja di perusahaan tersebut.
Menurut survei yang dilakukan jasa asuransi MetLife, lebih dari 36% karyawan merencanakan berhenti dari pekerjaannya pada 2011. Banyak alasan yang membuat seseorang ingin resign, entah karena ketidakcocokan dengan perubahan manajemen perusahaan, konflik dengan atasan dan rekan kerja atau sudah menemukan tempat kerja yang lebih baik.
Apapun alasannya, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan saat orang ingin keluar dari pekerjaan. Hal ini untuk menghindari konflik di kemudian hari, menjaga hubungan baik antara mantan atasan dan rekan kerja, juga untuk meninggalkan catatan positif dalam resume pengalaman kerja.
Apa saja yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan saat akan berhenti dari pekerjaan? Ini tipsnya, seperti dikutip dari Forbes dan Quintcareers.
1. Jangan Mendadak
Idealnya, pengajuan surat resign dilakukan minimal dua atau empat minggu sebelum tanggal keluar. Namun ada baiknya Anda mulai membicarakan rencana resign secara lisan kepada atasan lebih awal, untuk berjaga-jaga jika ada pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan hanya dalam tempo satu bulan. Rentang waktu tersebut juga diperlukan bagi perusahaan untuk mencari pengganti posisi Anda, dan mungkin tenaga Anda masih dibutuhkan untuk memberi pengarahan kepada karyawan baru.
2. Exit Interview
Beberapa perusahaan ada yang menerapkan exit interview, yaitu wawancara dengan bagian SDM, di mana Anda bisa menjelaskan alasan berhenti dari pekerjaan. Berhati-hatilah saat menjawab pertanyaan dan tetap bersikap profesional. Biasanya, SDM ingin tahu alasan sebenarnya Anda resign. Meskipun alasannya karena hal yang kurang menyenangkan, tetap jaga omongan Anda yang negatif dan terkesan meremehkan seminimal mungkin. Daripada curhat soal keburukan perusahaan, lebih baik berikan saran dan pendapat yang bisa memicu perusahaan berkembang lebih baik lagi.
3. Jangan Disebarluaskan
Cukup beritahukan rencana resign Anda kepada orang-orang yang berkepetingan, seperti atasan atau rekan kerja di satu divisi. Membeberkan rencana resign kepada seisi kantor hanya akan menimbulkan kehebohan dan prasangka negatif, apalagi jika jabatan Anda cukup tinggi dan berpengaruh di perusahaan. Anda boleh memberitahu berita tersebut kepada seluruh karyawan kantor setelah tiba waktunya resign. Bisa dilakukan dengan mengirim surat perpisahan lewat email atau bersalaman jika memungkinkan.
4. Negosiasi
Bagi karyawan lama atau dengan masa kerja tertentu, biasanya akan mendapatkan pesangon. Bicarakan hal tersebut kepada staf SDM (sumber daya manusia) untuk mengetahui apakah Anda akan mendapat sejumlah kompensasi.
5. Tawarkan Bantuan
Anda bisa merekomendasikan orang untuk menggantikan Anda dan pastikan dia berkompeten untuk itu. Jika masih ada tenggang waktu, Anda pun bisa menawarkan diri untuk memberi pengarahan soal tugas-tugas apa yang akan dia lakukan setelah Anda keluar dari perusahaan.
6. Siapkan Dokumen Penting yang Berkaitan dengan Pekerjaan
Jangan membuat rekan kerja bingung dan repot mencari data-data yang sebelumnya jadi tanggung jawab Anda. Siapkan semua dokumen dan tugas kantor yang pernah Anda tangani dan jelaskan bagaimana pengerjaannya. Misalnya saja untuk profesi marketing, serahkan kartu nama klien atau rekan bisnis yang pernah bekerja sama dengan Anda kepada rekan kantor. Jika ada kesepakatan kerja sama yang masih dalam proses negosiasi, jelaskan secara mendetail apa yang telah dan akan menjadi kesepakatan antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan klien.
7. Tetap Tunjukkan Performa Kerja yang Maksimal
Jangan karena masa kerja akan berakhir, lantas Anda jadi malas-malasan bekerja. Justru gunakan momen ini untuk menunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang berdedikasi penuh pada pekerjaan, bahkan di minggu-minggu terakhir bekerja di perusahaan yang sekarang. Tetap menunjukkan performa kerja yang maksimal akan membuat Anda lebih dihargai dan menambah daftar positif dalam penilaian kerja Anda. Ingat, apapun masalah yang membuat Anda hengkang dari pekerjaan, usahakan mengundurkan diri dengan cara yang berkelas.
8. Simpan Nomor Kontak Rekan Kerja
Di hari terakhir Anda bekerja, pastikan Anda memiliki nomor kontak beberapa karyawan dan rekan kerja yang sekiranya bisa menjadi networking. Hal ini diperlukan untuk tetap menjaga hubungan baik dan meluaskan jaringan karir serta bisnis Anda. Jangan lupa untuk berterima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah mereka berikan selama Anda bekerja di perusahaan tersebut.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo