Wanita Palsukan Orgasme Agar Pasangan Tak Selingkuh

Wanita Palsukan Orgasme Agar Pasangan Tak Selingkuh



Survei yang dilakukan Askmen bekerjasama dengan Cosmopolitan mengungkap, 70 persen wanita memalsukan orgasmenya. Ada beberapa alasan wanita berpura-pura klimaks saat bercinta, di antaranya ingin membahagiakan pasangan, tidak mood atau merasakan sakit.

Namun sebuah penelitian terbaru mengungkap alasan lain kenapa wanita memalsukan orgasme. Jawabannya cukup mengejutkan, yaitu untuk menjaga agar suaminya tetap setia.

"Satu alasan khusus yang muncul dari banyak penelitian adalah 'untuk menjaga pasangan saya tetap tertarik dalam hubungan', atau 'untuk mencegah dia beralih atau meninggalkan hubungan karena wanita lain'," jelas Dr. Farnaz Kaighobadi, peneliti dan penulis studi dari Columbia University, New York City, seperti dikutip CBS News dari Live Science.

Para peneliti menyurvei 453 wanita di bagian Tenggara Amerika Serikat, yang telah lama menjalin hubungan asmara. Mereka menemukan sebanyak 54 persen wanita mengaku memalsukan orgasme. Studi yang lebih mendalam lagi menunjukkan bahwa wanita yang berpikir pasangannya kemungkinan berpotensi untuk berpaling, dilaporkan cenderung lebih sering memalsukan orgasme.

"Pura-pura orgasme mungkin menjadi bagian dari strategi wanita untuk mempertahankan keintiman hubungan asmara mereka," tambah Farnaz.

Menurut Farnaz, memalsukan orgasme untuk membuat pasangan tetap setiap setia merupakan bagian dari cara manusia berevolusi dan beradaptasi. Penelitian sebelumnya mengungkapkan, ketika wanita orgasme, tubuhnya bisa mempertahankan sperma agar bisa mendapatkan anak.

Teori evolusi ini kemudian melahirkan anggapan bahwa dengan memalsukan orgasme, mungkin bisa membantu wanita menahan sperma dari pria dengan gen yang bagus; memberinya kesempatan lebih besar untuk memiliki anak yang sehat.

Pada intinya, wanita berpura-pura orgasme untuk memberi sinyal pada pasangannya bahwa "Aku sedang menyeleksimu," dengan harapan dia bisa membuat si pria lebih berkomitmen.

"Manipulasi komitmen lebih sering dilakukan ketika risiko pasangan berpaling dari mereka lebih tinggi," tutup Farnaz.