Marah? Jangan menangis
Menangis ternyata bukan metode yang baik untuk menyalurkan emosi. Saat Anda merasa depresi, keluarkan isi hati Anda dan menangislah, maka Anda akan merasa lega.
Anda mungkin pernah mendengar saran semacam ini, namun tahukah Anda, ternyata menangis bukanlah metode penyaluran emosi yang baik bagi kejiwaan Anda?
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Research in Personality mengumpulkan 97 wanita berusia 18-48 tahun di Belanda.
Para responden diberi waktu 73 hari untuk mencatat dalam buku harian yang berisi mood yang mereka dirasakan dan kapan mereka menangis.
Seperti diberitakan Daily Mail, hasil riset ini menyebutkan 61 persen responden tidak merasa lebih baik setelah menangis.
Sebaliknya, mereka justru merasakan mood yang jauh lebih buruk ketimbang sebelum menangis dan berlangsung hingga dua hari setelahnya.
Hanya 30 persen responden yang merasa nyaman dan lega setelah meluapkan emosi melalui air mata.
Penelitian ini juga menyebutkan, menangis sambil ditemani orang lain akan menghasilkan efek yang lebih positif ketimbang menangis seorang diri.
Ini disebabkan orang lain yang hadir di saat itu akan berusaha meredakan emosi para responden yang menangis di dekatnya.
Selain ditemani orang lain, menangis sambil meluapkan emosi dengan gerak tubuh dan menjerit juga baik bagi kondisi psikis.
Di saat itulah Anda akan merasa lega dan bebas, jauh lebih baik dari sekedar menangis diam-diam.
.jpg" alt=""/>
Menangis ternyata bukan metode yang baik untuk menyalurkan emosi. Saat Anda merasa depresi, keluarkan isi hati Anda dan menangislah, maka Anda akan merasa lega.
Anda mungkin pernah mendengar saran semacam ini, namun tahukah Anda, ternyata menangis bukanlah metode penyaluran emosi yang baik bagi kejiwaan Anda?
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Research in Personality mengumpulkan 97 wanita berusia 18-48 tahun di Belanda.
Para responden diberi waktu 73 hari untuk mencatat dalam buku harian yang berisi mood yang mereka dirasakan dan kapan mereka menangis.
Seperti diberitakan Daily Mail, hasil riset ini menyebutkan 61 persen responden tidak merasa lebih baik setelah menangis.
Sebaliknya, mereka justru merasakan mood yang jauh lebih buruk ketimbang sebelum menangis dan berlangsung hingga dua hari setelahnya.
Hanya 30 persen responden yang merasa nyaman dan lega setelah meluapkan emosi melalui air mata.
Penelitian ini juga menyebutkan, menangis sambil ditemani orang lain akan menghasilkan efek yang lebih positif ketimbang menangis seorang diri.
Ini disebabkan orang lain yang hadir di saat itu akan berusaha meredakan emosi para responden yang menangis di dekatnya.
Selain ditemani orang lain, menangis sambil meluapkan emosi dengan gerak tubuh dan menjerit juga baik bagi kondisi psikis.
Di saat itulah Anda akan merasa lega dan bebas, jauh lebih baik dari sekedar menangis diam-diam.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo