Tubuh Manusia Mengandung Rata-rata 27 Zat Kimia Berbahaya
Bahan kimia telah membawa manfaat besar bagi kehidupan manusia, namun ada juga sisi negatifnya. Gara-gara mencemari lingkungan, rata-rata 27 jenis zat kimia masuk ke dalam tubuh manusia dan bisa berbahaya bagi kesehatan.
Pengujian seratus zat yang sangat berbahaya telah mengungkapkan bahwa rata-rata tubuh manusia mengandung 27 zat kimia tersebut, meskipun campuran kimianya bervariasi dari orang ke orang. Anak-anak ditemukan lebih tercemar dari orang tua atau kakek neneknya, sedangkan ibu menurunkan racun kepada bayi dalam kandungan.
Dalam konferensi dunia yang bertajuk The International Year of Chemistry 2011, para peneliti telah menemukan bahan kimia yang berpotensi bahaya dalam setiap satu dari 14 makanan pokok yang diambil dari rak supermarket, juga di udara setiap rumah yang dikunjungi.
Temuan ini memacu 200 ilmuwan terkemuka dari lima benua beberapa tahun lalu untuk mengeluarkan peringatan bersama bahwa paparan bahan kimia mengganggu perkembangan organ penting pada janin dan bayi, meningkatkan kemungkinannya terkena diabetes, kanker, gangguan perhatian, kerusakan tiroid, berkurangnya kesuburan, dan kondisi lain di kemudian hari.
The Standing Committee of European Doctors yang menyatukan badan-badan dokter di Eropa menyatakan bahwa "Polusi kimia merupakan ancaman serius bagi anak-anak dan untuk kelangsungan hidup umat manusia".
Peneliti dari Mount Sinai School of Medicine di New York dan University of Southern Denmark memperkirakan wabah yang tak terdeteksi pada otak seperti autisme, cerebral palsy, dan gangguan perhatian atau ADHD dengan mengidentifikasi 202 zat yang dikenal mampu meracuni otak.
Tapi ada kekhawatiran yang paling utama, yaitu efek bahan kimia yang sanggup mengganggu hormon. Setengah ikan jantan di sungai dataran rendah Inggris telah ditemukan memiliki telur pada testisnya. Temuan ini makin menyalahkan bahan kimia dalam penurunan jumlah sperma manusia. Pengukuran di lebih dari 20 negara menunjukkan bahwa rata-rata produksi sperma pada manusia telah menurun sebasar 150-60 juta per mililiter cairan sperma dalam 50 tahun.
Namun semua ini masih hanya sebagian kecil dari masalah. Ada 100.000 bahan kimia yang digunakan, tetapi hanya 15 di antaranya yang diketahui baik dan aman. Sayangnya, regulasi yang mengatur mengenai berlimpahnya bahan kimia ini masih sangat kurang memadai.
"Dan tahun ini kita juga telah kehilangan kesempatan untuk mengatasi apa yang telah diharapkan sejak awal, yang revolusi kimia untuk menurunkan paparan bahan kimia terhadap tubuh," kata John Wargo, Profesor dari Yale University seperti dilansir The Telegraph.
Bahan kimia telah membawa manfaat besar bagi kehidupan manusia, namun ada juga sisi negatifnya. Gara-gara mencemari lingkungan, rata-rata 27 jenis zat kimia masuk ke dalam tubuh manusia dan bisa berbahaya bagi kesehatan.
Pengujian seratus zat yang sangat berbahaya telah mengungkapkan bahwa rata-rata tubuh manusia mengandung 27 zat kimia tersebut, meskipun campuran kimianya bervariasi dari orang ke orang. Anak-anak ditemukan lebih tercemar dari orang tua atau kakek neneknya, sedangkan ibu menurunkan racun kepada bayi dalam kandungan.
Dalam konferensi dunia yang bertajuk The International Year of Chemistry 2011, para peneliti telah menemukan bahan kimia yang berpotensi bahaya dalam setiap satu dari 14 makanan pokok yang diambil dari rak supermarket, juga di udara setiap rumah yang dikunjungi.
Temuan ini memacu 200 ilmuwan terkemuka dari lima benua beberapa tahun lalu untuk mengeluarkan peringatan bersama bahwa paparan bahan kimia mengganggu perkembangan organ penting pada janin dan bayi, meningkatkan kemungkinannya terkena diabetes, kanker, gangguan perhatian, kerusakan tiroid, berkurangnya kesuburan, dan kondisi lain di kemudian hari.
The Standing Committee of European Doctors yang menyatukan badan-badan dokter di Eropa menyatakan bahwa "Polusi kimia merupakan ancaman serius bagi anak-anak dan untuk kelangsungan hidup umat manusia".
Peneliti dari Mount Sinai School of Medicine di New York dan University of Southern Denmark memperkirakan wabah yang tak terdeteksi pada otak seperti autisme, cerebral palsy, dan gangguan perhatian atau ADHD dengan mengidentifikasi 202 zat yang dikenal mampu meracuni otak.
Tapi ada kekhawatiran yang paling utama, yaitu efek bahan kimia yang sanggup mengganggu hormon. Setengah ikan jantan di sungai dataran rendah Inggris telah ditemukan memiliki telur pada testisnya. Temuan ini makin menyalahkan bahan kimia dalam penurunan jumlah sperma manusia. Pengukuran di lebih dari 20 negara menunjukkan bahwa rata-rata produksi sperma pada manusia telah menurun sebasar 150-60 juta per mililiter cairan sperma dalam 50 tahun.
Namun semua ini masih hanya sebagian kecil dari masalah. Ada 100.000 bahan kimia yang digunakan, tetapi hanya 15 di antaranya yang diketahui baik dan aman. Sayangnya, regulasi yang mengatur mengenai berlimpahnya bahan kimia ini masih sangat kurang memadai.
"Dan tahun ini kita juga telah kehilangan kesempatan untuk mengatasi apa yang telah diharapkan sejak awal, yang revolusi kimia untuk menurunkan paparan bahan kimia terhadap tubuh," kata John Wargo, Profesor dari Yale University seperti dilansir The Telegraph.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo