Diabetes terjadi karena kadar gula dalam darah meningkat. Ada yang berpendapat bahwa penyebabnya adalah gula darah yang meningkat secara tiba-tiba saat dewasa. Lantas apakah dengan makan manis dari kecil bisa menghindari Anda dari si kencing manis alias diabetes?
"Itu salah, nggak ada benar-benarnya. Itu anggapan yang benar-benar salah," tegas dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Menurut dokter yang menjadi ahli molekuler diabetes pertama di Indonesia ini, kebiasaan makan manis justru bisa membuat anak berisiko mengalami obesitas (kegemukan) sejak kecil.
Padahal, lanjut dr Dante, obesitas adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan orang terkena diabetes.
Hal tersebut juga diamini oleh Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH. Menurutnya, bila sejak kecil anak sudah terbiasa dengan makanan manis, maka insulinnya menjadi lebih sensitif terhadap glukosa. Bila terjadi terus-menerus, insulin menjadi tidak peka atau resisten, yang pada akhirnya menyebabkan diabetes.
"Kalau dari kecil sudah banyak makan makanan manis, justru insulinnya jadi lebih sensitif. Makanya kalau orangtuanya ada penyakit gula kita anjurkan anaknya jangan banyak makan makanan manis. Karena bisa juga karena faktor genetik," jelas Dr Ari, Ketua Bidang Advokasi Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI).
Tak cuma pada orang dewasa, anak-anak pun sudah bisa terkena diabetes. Biasanya diabetes menyerang anak yang doyan makan manis, makanan berkalori tinggi seperti junk food, ditambah dengan gaya hidup tak sehat dan jarang bergerak.
Bukan hanya diabetes tipe 1 yang terjadi karena kerusakan sel pankreas, anak-anak juga bisa menderita diabetes tipe 2, yaitu karena gaya hidupnya yang tidak sehat.
Data terbaru dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahkan menunjukkan bahwa penderita diabetes anak di Indonesia sudah meningkat hingga 500 persen dalam 3 tahun terakhir.
"Di tahun 2009 anak yang menderita diabetes tidak sampai 150 anak. Sekarang data terakhir sudah hampir 800 anak yang menderita diabetes. Tidak ada apa-apa saja tapi dalam 2 sampai 3 tahun tahun kenaikannya sudah 500 persen," jelas Dr. Aman Pulungan, Sp.A (K), Ketua UKK Endorinologi IDAI, dalam artikel detikHealth.
Dr Aman menjelaskan, dari 800 anak tersebut kebanyakan menderita diabetes tipe 1 (karena kerusakan sel pankreas), namun 60 diantaranya adalah penderita diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup tidak sehat) dan kesemuanya mengalami kegemukan.
Hal ini sangat memprihatinkan, karena jika anak-anak saja sudah menderita diabetes maka tentu kualitas hidupnya ke depan sudah sangat berkurang.
Belum lagi anak yang menderita diabetes memiliki peluang besar untuk mengalami penyakit komplikasi seperti hipertensi, penyakit jantung dan stroke lebih dini.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo