Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe

    flade
    flade


    964
    23.09.09

    Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe Empty Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe

    Post  flade Wed Feb 20, 2013 2:10 pm

    Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe 135039_singapuraperanakan1aan
    Peranakan Museum menyimpan sejarah akulturasi masyarakat Singapura

    Singapura adalah bangsa multi etnis dari Eropa, Melayu, China, Arab dan India. Jika ingin tahu bagaimana kehidupan masyarakat di Negeri Singa ini pada masa lampau, wisatawan bisa datang ke Peranakan Museum.

    Peranakan adalah istilah yang mengacu kepada pencampuran budaya, terutama lewat pernikahan. Masyarakat peranakan adalah keturunan campuran berbagai etnis yang ada secara harmonis yang akhirnya semakin memperkaya budaya yang ada.

    Peranakan Museum di Singapura menebarkan pesona unik bagi traveler untuk bertandang. Meski hari masih pagi, pelancong sudah berdatangan ke museum yang resmi dibuka 25 April 2008 itu. detiktravel berkesempatan berkunjung ke museum yang terletak di 39 Armenian Street, Singapura.

    Bangunan museum berlantai 3 itu sangat menarik dan klasik. Cat hijau muda dan putih mendominasi fasad dan dinding-dinding museum. Ada 3 pintu kayu yang besar untuk masuk dan keluar serta\'\' ruangan full AC. Museum ini juga dilengkapi lift bagi penyadang disabilitas dan manula.

    Pengunjung cukup merogoh kocek SGD 6 (Rp 47 ribu) untuk dewasa dan SGD 4 (Rp 31 ribu) untuk anak-anak. Asyiknya museum ini tidak mematok bayaran alias gratis bagi anak-anak di bawah 6 tahun, kaum manula, pelajar, guru-guru maupun warga negara Singapura asalkan menujukkan identitas resmi.

    Museum ini buka selama 5 hari. Senin mulai pukul 13.00-19.00 waktu setempat. Selasa hingga Rabu pukul 09.00 hingga pukul 19.00 malam dan Jumat pukul 09.00 hingga 21.00 malam. Peranakan Museum memiliki 10 galeri yang menceritakan kehidupan peranakan tempo doeloe hingga kini.

    Galeri Origins, memberikan informasi dan edukasi asal usul sejarah dan budaya komunitas peranakan di Singapura, termasuk budaya-budaya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di Singapura seperti Cina, Jawa, India, Melayu, dan Arab.

    Ada foto-foto kaum peranakan dari Hokkien, Chinnese Eurasian, Malaca, Penang, hingga Jawa. Benda-benda peninggalan kebudayaan seperti kebaya, mangkok, dan lukisan dipamerkan di ruangan ini. Museum juga menyajikan layar besar yang memutarkan film sejarah budaya keturunan Cina. Ada juga outlet yang menjual replika dan souvenir Peranakan Museum di lantai ini.

    Naik ke lantai 2, ada Galeri Wedding. Galeri ini memiliki 4 ruangan yang mengisahkan adat istiadat pesta perkawinan ala peranakan. Galeri memamerkan barang-barang hantaran saat prosesi lamaran, perabotan-perabotan ukiran yang kental dengan unsur Cina dan Melayu dan dipakai saat pesta pernikahan serta\'\' kostum pengantin dan aksesoris khas Cina yang dipakai untuk pengantin pria dan wanita.

    Melangkah ke lantai 3, ada Galery Nonya yang memamerkan seni dan kerajinan seperti kebaya, sulaman manik-manik dan benang yang dibuat dengan teknik tradisional. Kaum wanita peranakan memakai kebaya sejak abad ke-20. Kebaya-kebaya sutra itu dikenakan bersama sarung.

    Galeri Kepercayaan, mengisahkan kepercayaan yang dianut kaum peranakan. Geleri Public Life, menggambarkan kisah perdagangan, politik dan urusan sosial Peranakan di Singapura

    Masih di lantai 3, ada galeri makanan dan keramaian. Galeri ini menyediakan koleksi-koleksi perjamuan saat pesta dan terakhir galeri ruang pertemuan Peranakan. Koleksi-koleksi di lantai 2 dan 3 ini ditata berubah-ubah\'\'.

    Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe 135114_singapuraperanakan2aan
    Pengunjung membayar SGD 6 untuk dewasa dan SGD 4 untuk anak-anak

    Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe 135148_singapuraperanakan4aan
    Peranakan Museum menjelaskan asal-asul pembauran etnis Melayu, China, Arab, Jawa dan India

    Seperti Ini Masyarakat Singapura Tempoe Doeloe 135233_singapuraperanakan5aan
    Kebaya yang digunakan perempuan peranakan di masa lalu


    Spoiler:



      Waktu sekarang Fri May 17, 2024 12:12 pm