Penjualan ritail Daihatsu meningkat menjadi 8.600 unit pada bulan Desember
Jakarta - Memasuki tahun 2009 para pebisnis otomotif dibuat pusing tujuh keliling. Dampak krisis global membuat pelaku bisnis kendaraan bermotor itu harus pandai-pandai mencari celah dan siasat jitu untuk menembus kesulitan ini. Apalagi, goyangan nilai tukar itu juga ikut menggerogoti dana promosi.
Salah satu pebisnis otomotif yang merasakan dampak krisis global ini adalah PT. Astra Daihatsu Motor. Ancaman kenaikan harga akibat nilai tukar yang belum stabil membuat mereka harus menyiapkan jurus-jurus jitu. ”Mungkin Februari nanti kita akan melakukan penyesuaian harga lagi. Masalahnya, sekarang ini kami tidak hanya tergantung kurs dollar AS, tetapi juga nilai tukar rupiah terhadap Yen Jepang,” tutur Pak Abong, panggilan akrab Suparno Djasmin, CEO PT. Astra International DSO di sela-sela acara ramah-tamah dengan media, kemarin (22/1) di Jakarta.
Menjelang masa-masa sulit membekap bisnis otomotif nasional, ATPM mobil Daihatsu menjalankan strategi untuk mendongkrak penjualan yang mulai lesu darah. Dengan Paket Cermat yang disertai dengan peningkatan layanan purna jual, Daihatsu berhasil meningkatkan penjualan pada bulan Desember 2009.
Paket Cermat sendiri merupakan program pemilikan kendaraan bermotor dengan cara kredit dengan bunga yang relatif terjangkau. Misalnya untuk Daihatsu Xenia, pada program Paket Cermat itu menggunakan bunga 8,9% untuk jangka 3 tahun. “Penjualan ritail kami meningkat menjadi 8.600 unit pada bulan Desember. November kami hanya menjual 6.000 an unit. Dengan demikian program Paket Cerman ini sangat membantu,” beber pak Abong.
Sukses Paket Cermat itu sedikitnya membantu Daihatsu mencapai posisi 3 penjualan mobil nasional di bawah Toyota dan Mitsubishi. Angka penjualan yang diraihnya sepanjang 2008 itu adalah 78.044 unit (whole sales) dan 77.463 unit (retail sales).
Dari total penjualannya itu, sumbangan terbesar datang dari Daihatsu Xenia yang meraih market share 45%, disusul Gran Max (30%), Terios (20%) dan Sirion (5%). “Tahun 2009 ini kami membidik target penjualan 60.000 unit dengan market share sebesar 15%,” kata Pak Abong yang didampingi Amelia Tjandra, Direktur Marketing ADM.
Jakarta - Memasuki tahun 2009 para pebisnis otomotif dibuat pusing tujuh keliling. Dampak krisis global membuat pelaku bisnis kendaraan bermotor itu harus pandai-pandai mencari celah dan siasat jitu untuk menembus kesulitan ini. Apalagi, goyangan nilai tukar itu juga ikut menggerogoti dana promosi.
Salah satu pebisnis otomotif yang merasakan dampak krisis global ini adalah PT. Astra Daihatsu Motor. Ancaman kenaikan harga akibat nilai tukar yang belum stabil membuat mereka harus menyiapkan jurus-jurus jitu. ”Mungkin Februari nanti kita akan melakukan penyesuaian harga lagi. Masalahnya, sekarang ini kami tidak hanya tergantung kurs dollar AS, tetapi juga nilai tukar rupiah terhadap Yen Jepang,” tutur Pak Abong, panggilan akrab Suparno Djasmin, CEO PT. Astra International DSO di sela-sela acara ramah-tamah dengan media, kemarin (22/1) di Jakarta.
Menjelang masa-masa sulit membekap bisnis otomotif nasional, ATPM mobil Daihatsu menjalankan strategi untuk mendongkrak penjualan yang mulai lesu darah. Dengan Paket Cermat yang disertai dengan peningkatan layanan purna jual, Daihatsu berhasil meningkatkan penjualan pada bulan Desember 2009.
Paket Cermat sendiri merupakan program pemilikan kendaraan bermotor dengan cara kredit dengan bunga yang relatif terjangkau. Misalnya untuk Daihatsu Xenia, pada program Paket Cermat itu menggunakan bunga 8,9% untuk jangka 3 tahun. “Penjualan ritail kami meningkat menjadi 8.600 unit pada bulan Desember. November kami hanya menjual 6.000 an unit. Dengan demikian program Paket Cerman ini sangat membantu,” beber pak Abong.
Sukses Paket Cermat itu sedikitnya membantu Daihatsu mencapai posisi 3 penjualan mobil nasional di bawah Toyota dan Mitsubishi. Angka penjualan yang diraihnya sepanjang 2008 itu adalah 78.044 unit (whole sales) dan 77.463 unit (retail sales).
Dari total penjualannya itu, sumbangan terbesar datang dari Daihatsu Xenia yang meraih market share 45%, disusul Gran Max (30%), Terios (20%) dan Sirion (5%). “Tahun 2009 ini kami membidik target penjualan 60.000 unit dengan market share sebesar 15%,” kata Pak Abong yang didampingi Amelia Tjandra, Direktur Marketing ADM.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo