Pasar Terbesar Dunia di Tiongkok

Anda ingin belanja barang-barang khas dari Afrika? Eropa? Atau Amerika? Tak perlu keliling dunia. Anda hanya perlu berkunjung ke Kota Yiwu di Tiongkok.

Yiwu terletak di provinsi Zhengjai, salah satu provinsi terpadat di Tiongkok. Kota ini memiliki pasar internasional terbesar di dunia bernama International Trade Mart (ITM).

Pasar yang memiliki 75 ribu toko ini didirikan di atas tanah seluas 5,5 juta meter persegi, sangat luas. Jika seseorang mengunjungi setiap toko di ITM selama 3 menit, dan menghabiskan waktu 8 jam di setiap hari kunjungannya, maka dibutuhkan 1,5 tahun untuk mengelilingi seluruh bagian ITM.

Ada 1,8 juta jenis barang dari 26 industri yang dijual di ITM. Untuk pasar impornya, ITM menyediakan 50 ribu jenis barang lebih dari 90 negara, termasuk dari Indonesia.

Setiap tahunnya, ada 400 ribu pebisnis dari berbagai belahan dunia mengunjungi Yiwu. Di kota yang berjarak sekitar 100 Km dari Huangzhou ini juga terdapat perwakilan lebih dari 2.500 perusahaan\' dari berbagai belahan dunia.

Bersama 22 awak media dari 10 negara ASEAN, detikFinance berkesempatan mengunjungi Yiwu atas undangan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Pasar yang memang sangat luas ini dibagi berdasarkan jenis barang yang dijual. Tak semuanya dijual dalam jumlah besar, ada juga bagian pasar yang menjual secara eceran.

Para jurnalis ASEAN diberi tur dan kesempatan belanja di sejumlah bagian ITM, termasuk ke bagian toko-toko dari negara-negara ASEAN. Setidaknya ada dua toko dari Indonesia yang dilintasi selama tur. Satu toko menjual mebel, toko lainnya menjual barang-barang khas Indonesia, seperti lukisan dan wayang.

Di bagian lain, terdapat pasar suvenir untuk penjualan dalam jumlah besar. Ada juga topi, sepatu dan alat-alat rumah tangga. Bisa jadi sebagian barang yang masuk ke Indonesia berasal dari ITM.

Di bagian lain lagi, terdapat toko-toko dari berbagai belahan dunia, seperti dari Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia.

Setidaknya ada 210 ribu pedagang dan pembeli yang bertransaksi setiap harinya. Namun jangan salah, dengan jumlah pedagang dan pembeli sebanyak itu, situasi di ITM sangat sepi. Sebab, transaksi yang terjadi tak dilakukan di tempat, melainkan hanya lewat sambungan telepon ataupun via internet. Barang-barang yang dipajang di toko-toko di sini hanyalah contoh jika pembeli berniat melakukan pengecekan.

Dengan keberadaan pasar ini, Yiwu terus berkembang. Di setiap sudut kota yang awalnya hanya sebuah desa kecil di Tiongkok ini terlihat ada pembangunan. Pesatnya perkembangan Yiwu hanyalah salah satu bagian dari berbagai pembangunan yang sedang berlangsung di berbagai kota-kota di Tiongkok.