Gangguan ereksi kerap terjadi pada pria usia paruh baya. Semakin dewasa usia seseorang maka risiko mengalami masalah pada ereksi juga lebih tinggi. Namun bukan berarti pria muda tak berisiko menderita disfungsi ereksi.
Masalah pada kemampuan Mr. Happy saat bercinta ini pun menjadi momok yang menakutkan bagi para pria. Takut tidak bisa memuaskan pasangan merupakan salah satu yang dikhawatirkan pria ketika Mr. Happy tidak 'perform'.
"Ketika pria mengalami disfungsi ereksi, ada stigma bahwa jika 'Saya tidak bisa ereksi, maka saya tidak bisa lagi disebut pria', (stigma) itu sangat mengkhawatirkan," ujar Dr Doug Lording, seperti dikutip dari ABC Australia.
Lebih sering bercinta disebut-sebut menjadi salah satu cara yang efektif mengatasi disfungsi ereksi, atau setidaknya meminimalisir dampak negatifnya. Tapi benarkah demikian? Sebab jika hanya dengan seks rutin saja bisa menyembuhkan masalah ereksi maka tidak perlu lagi perawatan dengan seksolog atau konsumsi obat-obatan.
Hingga saat ini memang belum ada bukti yang menguatkan anggapan tersebut secara ilmiah. Namun menurut Dr Doug, hal itu mungkin saja efektif dan tidak ada salahnya dicoba. Pria yang berprofesi sebagai androlog (spesialis kesehatan kelamin pria) selama 30 tahun ini mengatakan bahwa ereksi secara teratur bermanfaat menjaga kesehatan penis dalam waktu lama. Baik itu terjadi karena penetrasi seks atau melalui masturbasi.
Dari hal itulah timbul pendapat di kalangan ahli bahwa aktivitas seks yang rutin bisa membantu pria dewasa atasi disfungsi ereksi. "Jika dilakukan dengan cara yang benar, menurut saya itu mungkin saja bisa dan merupakan sesuatu yang baik," tambah profesor medis di Monash University ini.
Melakukan hubungan seks secara rutin juga cenderung aman bagi setiap pria. Namun untuk para pria dengan kondisi tertentu, bercinta mungkin perlu dilakukan dengan hati-hati. Ia menjelaskan, aktivitas seks sama intens nya dengan aktivitas di gym.
"Dorongan yang terjadi saat penetrasi seks sama intens nya dengan jalan cepat sejauh satu atau dua kilometer. Dan orgasme sama seperti menaiki anak tangga. Untuk sebagian besar orang hubungan seks ini mungkin aman. Tapi jika dia menderita angina (sakit pada dada yang disebabkan oleh menurunnya aliran darah ke jantung), hipertensi akut atau gagal jantung dan tidak dirawat, menambah frekuensi bercinta mungkin bisa berbahaya," urai Dr Doug.
Risiko terkena serangan jantung saat bercinta juga lebih rentan dialami pria. Dibandingkan wanita, pria tiga kali lebih berisiko menderita gangguan jantung dan ketika seks yang dilakukan terlalu intens dan sering bukan tidak mungkin justru mengantarkannya ke ruang gawat darurat rumah sakit.
Jadi bisa disimpulkan bahwa rutin berhubungan seks mungkin bisa membantu menyembuhkan disfungsi ereksi. Dengan catatan, pada pria dengan kondisi fisik sehat dan normal. Di lain itu, Dr Doug menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mengetahui penyebab disfungsi ereksi sehingga bisa ditelaah pengobatan apa yang tepat untuk mengatasinya.
"Saya tidak berani mengklaim bahwa lebih sering bercinta bisa mengembalikan penis ke kondisi normal. Tapi jika dilihat secara umum, orang yang aktif secara seksual kebanyakan memiliki fisik dan mental yang lebih sehat ketimbang orang yang jarang atau tidak pernah bercinta," tutupnya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo