Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
BENIH-BENIH KECIL!!! Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


2 posters

    BENIH-BENIH KECIL!!!

    lovie
    lovie


    101
    Age : 39
    Lokasi : Paradise Island
    02.03.09

    BENIH-BENIH KECIL!!! Empty BENIH-BENIH KECIL!!!

    Post  lovie Sat Aug 29, 2009 12:08 am

    Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Di bawahnya, tampak dua orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka dibawah pohon yang besar itu. Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa dagangan kita ke kota?" "Sepertinya", lanjut sang bocah, "Aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini."

    Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan, "Bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?" Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara.

    "Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya, juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari tempat yang sama." Diperhatikannya wajah sang anak yg tampak tertegun. "Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yg cukup. Namun jangan lupakan waktu yg membuatnya terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya menjadi makhluk yang sabar." "Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar, karena bisa jadi, itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran."

    Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian bekerja.

    Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena TUHAN, menciptakan kita penuh dengan keistimewaan. Dan karena TUHAN, memang menyiapkan kita menjadi makhluk dengan berbagai kelebihan. Mungkin suatu ketika, kita pernah merasa kecil, tak mampu, tak berdaya dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya-tanya, kapan kita menjadi besar, dan mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan yang ada dalam dada. Kita juga bisa jadi sering membayangkan, bilakah saatnya berhasil?

    Kapankah saat itu akan datang? Anda adalah layaknya benih kecil itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih itu pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun, akankah TUHAN membiarkan benih itu tumbuh besar, tanpa alpa dengan bantuan tiupan angin, derasnya air hujan, dan teriknya sinar matahari? Begitupun kita, akankah TUHAN membiarkan kita besar, berhasil, dan sukses, tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan?

    Akankah TUHAN lupa mengingatkan kita dengan hembusan angin "masalah", derasnya air "ujian" serta teriknya matahari "persoalan"? Tidak. Karena TUHAN Maha Tahu, bahwa setiap hamba-Nya akan menemukan jalan keberhasilan, maka TUHAN akan tak pernah lupa dengan itu semua. Jangan pernah berkecil hati. Semua keberhasilan dan dan kesuksesan itu telah ada dalam diri Anda.

    SOURCE : CARE WITH SOMEONE
    hijau
    hijau


    1
    29.08.09

    BENIH-BENIH KECIL!!! Empty Re: BENIH-BENIH KECIL!!!

    Post  hijau Sat Aug 29, 2009 11:37 am

    nice nice

      Waktu sekarang Fri Apr 26, 2024 5:33 pm