Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak

    lea
    lea


    398
    Age : 39
    08.03.09

    Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Empty Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak

    Post  lea Mon Aug 15, 2011 2:06 pm

    Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak

    Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak Anak-ortu-dalam-ts

    Semua orangtua ingin selalu melindungi anak-anaknya agar tidak berbuat kesalahan yang bisa merugikan si anak. Saking khawatirnya, terkadang orangtua malah gagal berkomunikasi dengan anak karena cara komunikasinya tidak disukai anak.

    Akibatnya, orangtua melakukan komunikasi dengan cara yang justru merusak hubungannya dengan si anak. Menurut Dr. Jeffrey Bernstein, psikolog dari Philadelphia dan penulis buku '10 Days to a Less Defiant Child', ada tiga gaya komunikasi orangtua yang tidak disukai anak seperti dilansir Psychology Today:

    1. Memojokkan dengan rasa bersalah
    Biasanya dilakukan dengan cara meminta atau membuat anak merasa berada dalam posisi orangtua atau orang lain dalam situasi tertentu. Orang tua seringkali mencoba membuat anak-anak merasa bersalah atas tindakan atau pikiran mereka. Orang tua yang mengontrol anak-anaknya menggunakan perasaan bersalah ini sebenarnya memiliki risiko mengucilkan anak-anaknya dari mereka sendiri.

    Contohnya: Budi (15 tahun) kepergok sedang merokok oleh tetangganya yang kemudian si tetangga melaporkan kepada ibunya. Ibunya menceramahi Budi selama setengah jam dengan pernyataan seperti: "Coba kamu bayangkan betapa malunya Ibu mendengar kasak-kusuk tetangga bilang anak Ibu merokok?" atau "Apa kamu nggak sadar, kamu sudah merusak kepercayaan Ibu sama kamu?".

    Cara ini tidak akan berhasil dan justru membuat Budi semakin membuat jarak dengan Ibunya. Yang dibutuhkan Budi sebenarnya hanya dukungan, pemahaman, dan disiplin. Membuat komunikasi dengan bertanya alasan dan kenapa merokok malah membuat si anak biasanya lebih terbuka.

    2. Menggunakan Sarkasme atau sindiran
    Sindiran adalah mengatakan hal-hal yang berkebalikan dari apa yang sebenarnya ingin dikatakan dan tersirat melalui nada suaranya. Contohnya adalah mengatakan sesuatu seperti: "Pintar sekali kamu" ketika anak melakukan kesalahan atau sesuatu yang buruk.

    Sarkasme merupakan hambatan bagi orangtua yang ingin berkomunikasi secara efektif dengan anak-anaknya. Berbicara dengan nada positif dan tidak kasar akan membuat anak lebih respek.

    3. Menguliahi
    Yaitu ketika orangtua datang dan memberikan ceramah bagaimana seharusnya anaknya melakukan sesuatu, bukan memberikan masukan atau saran. Terlalu mengarahkan dan menyetir justru tidak akan didengar oleh anak-anak, atau bahkan malah membuat si anak melakukan kebalikan dari apa yang orangtua perintahkan.

    Orangtua yang mendikte anak-anaknya bagaimana seharusnya memecahkan masalahnya dan mengarahkan bahwa anak-anak tidak memiliki kendali atas kehidupannya sendiri, maka mereka akan kehilangan kepercayaan dari anak-anaknya.



      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 12:36 pm